Matanya berkaca

Latihan menulis.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Matanya berkaca. Hatinya direntap pilu. Perlahan dia menghela nafas. Ditariknya dalam-dalam. Kemudian dilepasnya keluar. Setiap saat yang berlalu adalah hukuman yang maha berat. Berat sehingga tidak berdaya untuk bahunya menanggung.

Bahunya digamit dengan lembut. Angin yang berhembus dari jendela mengusap wajahnya. Tiba2 jiwanya didakap ketenangan. Sudah sekian lama dia tidak merasa demikian.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Comments

Popular posts from this blog

Sajak Dr Lim Swee Tin

Al- Wida